Pengunjung

Sabtu, 25 Januari 2014

JATI DIRI

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah yang Maha Gofur, yang nikmatnya tidak bisa diukur oleh para direktur, para insinyur, kondektur, oleh tukang cukur, tukang bubur dan tukang bajigur, betul ... !!!


Kedua tak lupa sholawat dan salam selalu tercurah limpahkan kepada junjungan alam yakni baginda Nabi Besar Muhammad SAW, para keluarganya, shohabatnya, dan mudah-mudahan kepada kita selaku umatnya. Aamiin.

Ibu-ibu dan bapak-bapak yang berbahagia.

Kesusahan dan kebahagiaan kedua-duanya merupakan sunatullah (sudah biasa) bagi yang namanya manusia, yang datangnya silih berganti tidak pernah bersamaan. Kedua itu semua adalah kepastian dari Allah SWT. Tidak ada kepastian dari Allah SWT. Tidak ada kepastian yang tidak disengaja oleh Allah, tidak ada kepastian Allah yang tidak akan kosong dari hikmah.

Para hadirin rohimakumullah yang berbahagia!

Sedikitnya hikmah dari kesusahan itu ada tiga:

1. Tadzkir atau peringatan, bahkan kesananya bakal jadi wasilah untuk bertawakal kepada Allah SWT, begitupun kalau diri merasa penuh dengan dosa. Seumpamanya ada seseorang dicoba oleh Allah SWT diberikan kesusahan, tapi dia menjadi aral, brutal itu merupakan ciri Qaswatul Qulub yaitu keras hati.

2. Tamtsil atau menjadi contoh untuk dijadikan cermin, disebabkan karena menginjak tanah yang licin, pasti terjatuh dan terperosok, dikarenakan sebagian besar seumpama diterjang kesusahan, mereka menjadi serba salah dan tidak bisa diam dan tidak bisa sabar seperti dikejar setan.
Baru diberikan kesusahan di dunia, apalagi kalau sudah diberikan kesusahan di akhirat, tidak ada teman disana, tidak ada saudara yang menemani walaupun sampai air mata darah, terlebih-lebih disusul oleh firman Allah SWT, yang artinya:
Silahkan rasakan oleh kamu, sakit, pedih dan panas dahsyatnya ini siksaan.

3. Istiqomah, kesusahan dan kebahagiaan itu merupakan hiasan kehidupan, cuman pakaian yang nyangkut dibadan sekedar hanya sementara saja, adapun tugas hidup yang pasti, dalam firman Allah SWT, yang artinya:
Tidak semata-mata kami menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.

Sekian dulu dari saya, terima kasih atas segala perhatian, mohon maaf atas segala kesalahan.

Kalau ada jarum yang patah, jangan disimpan di dalam peti, kalau ada kata yang salah jangan disimpan di dalam hati.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukkan kritik dan saran anda diblog ini